Jumat, 16 Desember 2011

KLIMATOLOGI


KLIMATOLOGI

1 LATAR BELAKANG
Pengukuran atau pengamatan curah hujan dilakukan guna untuk kepentingan tertentu, misalnya ramalan cuaca, penentuan musim tanam, perancangan saluran drainase dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui data curah hujan yang mendekati data sebenarnya, diadakan sebuah stasiun pemantau, yang dilengkapi dengan alat tertentu dan bertugas untuk memantau sekaligus merekap hasil pantauannya tersebut.

Distasiun klimatologi tersebut tidak hanya mengukur atau memantau curah hujan saja, tetapi juga memantau komponen-komponen yang behubungan dengan iklim lainnya, misalnya lamanya penyinaran mata hari rata-rata diwilayah tersebut, dan bahkan juga dapat mengukur laju evaporasi dengan menggunakan panic evaporasi.

Sebagai mahasiswa teknik pertanian pengetahuan dan pemahaman tentang ke klimatologian tersebut tentulah sangat dibutuhkan, dikarenakan mahasiswa yang akan berhubungan atau bergelut dibidang teknik tanah dan air tentunya sangat memerlukan data tentang klimatologi tersebut.

2 TUJUAN
Tujuan dari diadakannya praktikum ini adalah untuk :
a.       Untuk membuat neraca air (water balance) .
b.      Dapat mengetahu fungsi dari Ombrometer.
c.       Dapat mengetahui banyak nya evaporasi  yang terjadi.
d.      Menentukan besarnya nilai kebutuhan air tanaman (crop water requitment)
  
3  MANFAAT
Manfaat dari diadakannya praktikum ini adalah :
a.         Agar praktikan dapat menentukan nilai kebutuhan air tanaman(crop water requitment).
b.         Agar praktikum dapat mengetahui metode-metode perhitungan pada kebutuhan air tanaman yang benar.
c.         Agar praktikan dapat membuat neraca air dengan menggunakan data curah hujan selama 10 tahun pada suatu daerah.

4.4  TINJAUAN PUSTAKA
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang atmosfir.mirip dengan meterologi tapi dalam kajiannya meterologi lebih membahas tentang atmosfer,sedangkan pada klimatologi pada hasilmakhir dari proses=proses atmosfer.
4.4.1 .Kebutuhan air tanaman (crop water requirement)
Penentuan besarnya nilai kebutuhan air tanaman bisa dihitung berdasarkan persamaan empiris yang telah banyak dikembangkan selama ini, ataupun pengukuran langsung dilapangan.

Untuk mengetahui kebutuhan air tanaman akan dilakukan dengan metode panci evaporasi. Besarnya Eto yang diperoleh dari metode ini adalah evapotranspirasi potensial, sedangkan untuk mendapatkan besaran evapotranspirasi crop (EtCrop) dibutuhkan koofisien tanaman atau Kc dengan menggunakan persamaan berikut :
Evapotranspirasi potensial (ETo) diduga berdasarkan laju evaporasi panci kelas A (Epan) untuk setiap periode pertumbuhan tanaman. Besarnya evaporasi panci merupakan perwujudan dari pengaruh integral factor lingkungan yaitu suhu, kelembaban dan angin. Hubungan besarnya Epan dan ETo dinyatakan oleh doorenbos dan Pruitt 1977 sebagai berikut :
Dimana : Kp = koofisien panci
Dalam pelaksanaan praktikum untuk mengetahui Evaporasi  tanaman akan dilakukan dengan metode Panci Evaporasi. Besarnya ETo yang diperoleh dari metode ini adalah Evapotranspirasi potensial, sedangkan untuk mendapatkan besaran evapotranspirasi crop (ETcrop) dibutuhkan koefisien tanaman (Kc)

ETcrop = ETo x Kc

       Evapotranspirasi potensial (ETo) diduga berdasarkan laju evaporasi panci kelas A (Epan) untuk setiap periode pertumbuhan tanaman. Besarnya evaporasi panci merupakan perwujudan dari pengaruh integral faktor lingkungan yaitu suhu, kelembaban dan angin. Hubungan besarnya Epan dengan ETo, dinyatakan oleh Doorenbos dan Pruitt (1977) sebagai berikut:
                              ETo = kp x Epan

Keterangan: kp adalah koefisien panci
Berdasarkan data kelembaban relative didaerah irigasi gunung nago rata-rata 88,10% dan data kecepatan angin yaitu rata-rata 1,2 m/s dapat ditentukan koofisien panci untuk daerah irigasi gunung nago yaitu sebesar 0.85.
1. Neraca air (water balance)
Neraca air adalah gambaran keadaan potensi penyediaan air dan potensi kebutuhan air yang merupakan hasil pengamatan dan analisa data curah hujan bulanan dan kebutuhan air tanaman dilokasi praktikum. Data curah hujandan kebutuhan air tanaman bulanan akan digambarkan dalam suatu grafik, dan dari gambaran grafik maka dapat ditentukan bulanan-bulanan yang cukup air (surplus) dan bulan-bulan kering air (deficit).

5. BAHAN DAN METODA
5.1 ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
·         Sebuah ember dengan diameter sama bawah dan atas
·         Sebuah kaleng diameter sama atas dan bawah
·         Penggaris
·         Air bersih

5.2 METODA
Adapun cara kerjanya adalah :
·         Isi ember denan air sampai tersisa 7 cm dari permukaan
·         Kosongkan kaleng dan letakkan pada tonggak kayu kira-kira 1 meter dari tanah
·         Cata volume kaleng sitiap pagi selama 7 hari berturut-turut pada jam 8 pagi dan kosongkan kembali
·         Catat jarak air dari permukaan pada ember
·         Catat hasi pengamatan

6 HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 HASIL
Tanggal, Hari Pengamatan
Pengamatan
Hasil
Ombrometer
Pada panci evapirasi (mm)

P0 (mm)
Laju Evaporasi
(mm)
Minggu
23-10-2011
10
60
70
20
Senin
24-10-2011
1
71
70
0
Selasa
25-10-2011
25
55
70
40
 Rabu
26-10-201
_
65
70
5
Kamis
27-10-2011
45
25
70
90
Jumat
28-10-2011
30
40
70
60
Sabtu
29-10-2011
        30
         75
70
55

·         Data Epan/hari
1.      Epan1         = 20 mm
2.      Epan2         = 0 mm
3.      Epan3         = 40 mm
4.      Epan4         = 5 mm
5.      Epan5         = 90 mm
6.      Epan6         = 60 mm
7.      Epan7         = 55 mm

6.2  PEMBAHASAN
       Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa pada hari minggu tgl 23 Oktober terlihat laju evaporasi sebesar 20mm dan curah hujan sebesar 10mm, sedangkan pada hari senin 24 Oktober terlihat laju respirasi adalah 0 sedangkan curah hujan adalah 1mm. dan seterusnya dapat dilihat dari table hasil pengamatan diatas.

       Ternyata laju evaporasi dan curah hujan juga dapat diukur atau diamati dengan menggunakan metode manual, yaitu dengan menggunakan dua buah ember dengan diameter yang berbeda dan diameter ember tersebut harus sama dari atas sampai kebawah.

7  PENUTUP 
7.1 KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa banyaknya air yang terdapat pada ombrometer tergantung pada curah hujan yang terjadi pada hari tersebut. Selain itu didapatkan pula rata-rata dari nilai ombrometer sebanyak 2.01 cm, dan hasil ari Epanci yang didapatkan dari hasil perhitungan bahwa Epanci pada hari kamis lebih rendah dibandingkan dengan hari lainnya. dan yang paling bangyak terjadinya evaporasi adalah pada hari pertama yaitu hari minggu sebanyak 60.12 mm/hari. Didapatkan rata-rata dari evaporasi panci tersebut selama pengambilan data 7 hari adalah 29.62 mm/hari.
  
7.2 SARAN
                  Pada pratikum kali ini di sarankan dalam penggunaan ambrometer yang menggunakan panic dengan kaleng kue dan cat tolong diganti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar