KLIMATOLOGI
1 LATAR BELAKANG
Pengukuran
atau pengamatan curah hujan dilakukan guna untuk kepentingan tertentu, misalnya
ramalan cuaca, penentuan musim tanam, perancangan saluran drainase dan lain sebagainya.
Untuk
mengetahui data curah hujan yang mendekati data sebenarnya, diadakan sebuah
stasiun pemantau, yang dilengkapi dengan alat tertentu dan bertugas untuk
memantau sekaligus merekap hasil pantauannya tersebut.
Distasiun
klimatologi tersebut tidak hanya mengukur atau memantau curah hujan saja,
tetapi juga memantau komponen-komponen yang behubungan dengan iklim lainnya,
misalnya lamanya penyinaran mata hari rata-rata diwilayah tersebut, dan bahkan
juga dapat mengukur laju evaporasi dengan menggunakan panic evaporasi.
Sebagai
mahasiswa teknik pertanian pengetahuan dan pemahaman tentang ke klimatologian
tersebut tentulah sangat dibutuhkan, dikarenakan mahasiswa yang akan
berhubungan atau bergelut dibidang teknik tanah dan air tentunya sangat memerlukan
data tentang klimatologi tersebut.
2 TUJUAN
Tujuan dari diadakannya praktikum ini adalah untuk :
a. Untuk membuat neraca air (water
balance) .
b. Dapat mengetahu fungsi dari
Ombrometer.
c. Dapat mengetahui banyak nya
evaporasi yang terjadi.
d. Menentukan besarnya nilai
kebutuhan air tanaman (crop water requitment)
3 MANFAAT
Manfaat dari diadakannya praktikum ini adalah :
a.
Agar
praktikan dapat menentukan nilai kebutuhan air tanaman(crop water requitment).
b.
Agar
praktikum dapat mengetahui metode-metode perhitungan pada kebutuhan air tanaman
yang benar.
c.
Agar
praktikan dapat membuat neraca air dengan menggunakan data curah hujan selama
10 tahun pada suatu daerah.
4.4 TINJAUAN
PUSTAKA
Klimatologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang atmosfir.mirip dengan meterologi tapi
dalam kajiannya meterologi lebih membahas tentang atmosfer,sedangkan pada
klimatologi pada hasilmakhir dari proses=proses atmosfer.
4.4.1 .Kebutuhan air tanaman (crop
water requirement)
Penentuan besarnya nilai kebutuhan air tanaman bisa dihitung berdasarkan
persamaan empiris yang telah banyak dikembangkan selama ini, ataupun pengukuran
langsung dilapangan.
Untuk
mengetahui kebutuhan air tanaman akan dilakukan dengan metode panci evaporasi.
Besarnya Eto yang diperoleh dari metode ini adalah evapotranspirasi potensial,
sedangkan untuk mendapatkan besaran evapotranspirasi crop (EtCrop) dibutuhkan
koofisien tanaman atau Kc dengan menggunakan persamaan berikut :
Evapotranspirasi
potensial (ETo) diduga berdasarkan laju evaporasi panci kelas A (Epan) untuk
setiap periode pertumbuhan tanaman. Besarnya evaporasi panci merupakan
perwujudan dari pengaruh integral factor lingkungan yaitu suhu, kelembaban dan
angin. Hubungan besarnya Epan dan ETo dinyatakan oleh doorenbos dan Pruitt 1977
sebagai berikut :
Dimana : Kp = koofisien panci
Dalam pelaksanaan
praktikum untuk mengetahui Evaporasi
tanaman akan dilakukan dengan metode Panci Evaporasi. Besarnya ETo yang
diperoleh dari metode ini adalah Evapotranspirasi potensial, sedangkan untuk
mendapatkan besaran evapotranspirasi crop (ETcrop) dibutuhkan koefisien tanaman
(Kc)
ETcrop
= ETo x Kc
Evapotranspirasi potensial (ETo) diduga
berdasarkan laju evaporasi panci kelas A (Epan) untuk setiap periode
pertumbuhan tanaman. Besarnya evaporasi panci merupakan perwujudan dari
pengaruh integral faktor lingkungan yaitu suhu, kelembaban dan angin. Hubungan
besarnya Epan dengan ETo, dinyatakan oleh Doorenbos dan Pruitt (1977) sebagai
berikut:
ETo = kp x Epan
Keterangan:
kp adalah koefisien panci
Berdasarkan data
kelembaban relative didaerah irigasi gunung nago rata-rata 88,10% dan data
kecepatan angin yaitu rata-rata 1,2 m/s dapat ditentukan koofisien panci untuk
daerah irigasi gunung nago yaitu sebesar 0.85.
1. Neraca air
(water balance)
Neraca
air adalah gambaran keadaan potensi penyediaan air dan potensi kebutuhan air
yang merupakan hasil pengamatan dan analisa data curah hujan bulanan dan
kebutuhan air tanaman dilokasi praktikum. Data curah hujandan kebutuhan air
tanaman bulanan akan digambarkan dalam suatu grafik, dan dari gambaran grafik
maka dapat ditentukan bulanan-bulanan yang cukup air (surplus) dan bulan-bulan
kering air (deficit).
5.
BAHAN DAN METODA
5.1 ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
·
Sebuah ember dengan diameter sama bawah dan atas
·
Sebuah kaleng diameter sama atas dan bawah
·
Penggaris
·
Air bersih
5.2 METODA
Adapun cara kerjanya adalah :
·
Isi ember denan air sampai tersisa 7 cm dari
permukaan
·
Kosongkan kaleng dan letakkan pada tonggak kayu
kira-kira 1 meter dari tanah
·
Cata volume kaleng sitiap pagi selama 7 hari
berturut-turut pada jam 8 pagi dan kosongkan kembali
·
Catat jarak air dari permukaan pada ember
·
Catat hasi pengamatan
6 HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 HASIL
Tanggal, Hari Pengamatan
|
Pengamatan
|
Hasil
|
||
Ombrometer
|
Pada panci evapirasi (mm)
|
P0 (mm)
|
Laju
Evaporasi
(mm)
|
|
Minggu
23-10-2011
|
10
|
60
|
70
|
20
|
Senin
24-10-2011
|
1
|
71
|
70
|
0
|
Selasa
25-10-2011
|
25
|
55
|
70
|
40
|
Rabu
26-10-201
|
_
|
65
|
70
|
5
|
Kamis
27-10-2011
|
45
|
25
|
70
|
90
|
Jumat
28-10-2011
|
30
|
40
|
70
|
60
|
Sabtu
29-10-2011
|
30
|
75
|
70
|
55
|
·
Data Epan/hari
1. Epan1 = 20 mm
2. Epan2 = 0 mm
3. Epan3 = 40 mm
4. Epan4 = 5 mm
5. Epan5 = 90 mm
6. Epan6 = 60 mm
7. Epan7 = 55 mm
6.2
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa
pada hari minggu tgl 23 Oktober terlihat laju evaporasi sebesar 20mm dan curah
hujan sebesar 10mm, sedangkan pada hari senin 24 Oktober terlihat laju
respirasi adalah 0 sedangkan curah hujan adalah 1mm. dan seterusnya dapat
dilihat dari table hasil pengamatan diatas.
Ternyata laju evaporasi dan curah hujan
juga dapat diukur atau diamati dengan menggunakan metode manual, yaitu dengan
menggunakan dua buah ember dengan diameter yang berbeda dan diameter ember
tersebut harus sama dari atas sampai kebawah.
7 PENUTUP
7.1
KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat
disimpulkan bahwa banyaknya air yang terdapat pada ombrometer tergantung pada
curah hujan yang terjadi pada hari tersebut. Selain itu didapatkan pula
rata-rata dari nilai ombrometer sebanyak 2.01 cm, dan hasil ari Epanci yang
didapatkan dari hasil perhitungan bahwa Epanci pada hari kamis lebih rendah
dibandingkan dengan hari lainnya. dan yang paling bangyak terjadinya evaporasi
adalah pada hari pertama yaitu hari minggu sebanyak 60.12 mm/hari. Didapatkan rata-rata
dari evaporasi panci tersebut selama pengambilan data 7 hari adalah 29.62
mm/hari.
7.2 SARAN
Pada
pratikum kali ini di sarankan dalam penggunaan ambrometer yang menggunakan
panic dengan kaleng kue dan cat tolong diganti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar